goal.com Sepanjang kariernya sebagai pesepakbola, Jack Wilshere telah menunjukkan keinginan gigih untuk mengunci tempat serta mengekspresikan diri di lapangan. Bahkan, sejak masa kanak-kanak, gairah dan rasa lapar akan kesuksesan yang dimiliki pemuda Inggris itu mematri ban kapten tim sepakbola sekolah di lengannya, dan itu rupanya baru permulaan.
"Kami mungkin akan lolos [ke semi-final Euro U-21] jika memiliki Jack Wilshere dalam tim." - Kapten Inggris U-21, Michael Mancienne |
Mengirim Wilshere ke Bolton demi menambah pengalaman di Liga Primer musim sebelumnya, Arsenal menolak perpanjangan periode peminjaman sang pemain yang menyajikan performa apik di Reebok Stadium. Dengan kesiapan Wilshere berlaga di pentas utama nyata terlihat,The Gunners mulai memasukkan namanya dalam starting XI, keyakinan yang diganjar penampilan antusias dan mengilap yang berkulminasi pada raihan Arsenal's Player of the Month pada September.
Memasuki Oktober, momentum Wilshere tampak sedikit tertahan setelah menerima kartu merah langsung gara-gara tekel terlambatnya pada penyerang Birmingham City, Nikola Zigic. Namun, keraguan atas kestabilan performanya terjawab hanya tiga hari kemudian. Menghadapi Shakhtar Donetsk di Liga Champions, Wilshere menceploskan gol pertamanya di ajang terakbar Eropa itu lewat chip terukur yang manis.
MOMEN TERBAIK 2010/11 | |
LIGA CHAMPIONS: ARSENAL 2-1 BARCELONA | |
Performa matang Wilshere memastikan Xavi, yang banyak dipuji sebagai gelandang sentral terbaik dunia, tak bisa berkutik untuk mengatur permainan dari lini tengah. |
Penampilan versus kampiun Spanyol itu menjadi perlambang breakthrough season memukau buat Wilshere, yang tak cuma membuktikan bahwa sang youngster siap untuk bermain berdampingan dengan ikon klub seperti Cesc Fabregas, tapi juga menunjukkan gairahnya terhadap permainan, skill, dan ketenangan yang patut diteladani pemain lainnya. Hal itu pun tak luput dari pengamatan PFA, yang menganugerahinya penghargaan Pemain Muda Terbaik 2010/11.
Sebagai duta generasi baru pesepakbola, mengorbitnya Wilshere juga kian menyorot fakta bahwa persepakbola tak harus tinggi atau berperawakan kuat untuk bisa sukses di era modern. Dengan postur yang tergolong di bawah rata-rata, Wilshere memiliki kemampuan dahsyat untuk terus berlari setelah dijegal, atau dengan cepat mengubah arah untuk menghindari tekel, mengoper bola, atau berkelit dari si penekel.
"Wilshere tak hanya siap bermain berdampingan dengan ikon-ikon Arsenal, tapi dia juga memberikan teladan." |
No comments:
Post a Comment