goal.com Bagaikan sebuah opera sabun, isu transfer gelandang Cesc Fabregas selalu menjadi perbincangan hangat selama dua tahun terakhir ini. Hal itu membuktikan betapa ia memiliki pengaruh yang cukup signifikan, baik bagi klubnya maupun timnas Spanyol.
Fabregas mengawali karirnya sebagai seorang skipper dan seiring perkembangan waktu ia kemudian menjelma sebagai kapten The Gunners. Ia terhitung cukup sukses menjadi sumber inspirasi untuk klubnya usai kepergian Patrick Vieira. Musim lalu, ia berhasil membawa klub bertengger di posisi ketiga. Padahal, banyak pengamat memprediksi Arsenal akan tergusur dari posisi empat besar (big four).Meski tak diragukan lagi sebagai gelandang bekelas dunia, tapi perjalanan karir Fabregas tak berjalan begitu mulus. Ia masih harus berjuang untuk mencari eksistensi diri. Kegagalan Arsenal bersaing dengan Chelsea dan Manchester United, membuatnya harus berpikir ulang untuk bertahan di klub. Selain itu, ia masih harus berjuang untuk bisa tampil secara reguler di La Furia Roja.Fabregas masih di bawah bayang-bayang ketenaran duo gelandang Spanyol, Barcelona Xavi dan Iniesta. Kesuksesan Spanyol merengkuh gelar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan masih belum cukup mengangkat nama Fabregas. Apalagi, ia lebih sering duduk di bangku cadangan dan hanya tampil dalam 126 menit. Meski demikian, ia akan tetap dikenang sebagai pemain yang memberikan kontribusi sangat besar atas kesuksesan Spanyol meraih gelar juara dunia untuk pertama kali. Empat menit jelang masa perpanjangan waktu pertandingan final akan berakhir, ia sukses memanfaatkan kesalahan gelandang Belanda Rafael der Vaart dengan mengirimkan umpan jenius kepada Andres Iniesta. Tampaknya itu adalah kontribusi terbaik sepanjang hidup Fabregas. Di kompetisi lokal, Fabregas berhasil menunjukkan kepribadiannya sebagai pemimpin sejati di skuad Arsenal. Ia berhasil membungkam keraguan banyak pihak tentang kemampuannya itu. Dalam debutnya sebagai kapten tim, Arsenal sukses menggasak Everton dengan skor 6-1 di Goodison Park dan mempersembahkan kemenangan itu untuk Dani Jarque. Ia tampaknya sangat menikmati penampilannya di musim lalu dengan mencetak 15 gol dan memberikan 15assist, sebagai yang terproduktif sepanjang karirnya. Padahal, musim lalu ia hanya tampil sebagai starter sebanyak 27 pertandingan. Ia pun sukses menerapkan skema 4-3-3, setelah manajer Arsene Wenger mengubah taktik 4-4-2 karena kepergian striker Emmanuel Adebayor ke Manchester City di awal musim lalu.
Cesc Fabregas
Memberikan assist kepada Andres Iniesta
untuk menciptakan gol kemenangan final Piala Dunia.
Memberikan assist kepada Andres Iniesta
untuk menciptakan gol kemenangan final Piala Dunia.
Fabregas tampil sebagai pahlawan saat Arsenal menghadapi Aston Villa. Hingga menit ke-56, Arsenal belum mampu mencetak gol, Wenger pun meminta Fabregas bangkit dari bangku cadangan. Setelah Fabregas masuk, permainan Arsenal justru berkembang. Sembilan menit kemudian, ia mencetak gol lewat tendangan bebas yang sangat cantik. Ia bahkan mampu menggandakan keunggulan sembilan menit setelah gol pertama tercipta. Arsenal akhirnya meraih kemenangan sangat penting dalam pertandingan ini. Meski sempat mengalami beberapa cedera, Fabregas masih bisa menikmati kompetisi musim lalu. Salah satu momen yang layak disimak adalah pertandingan babak perempat-final Liga Champions antara Arsenal dan Barcelona di Emirate Stadium. Setelah Theo Walcott berhasil membawa Arsenal unggul cepat, giliran Fabregas yang menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi penalti. Padahal, saat itu Fabregas belum pulih total dan tampak kesulitan berjalan. Meski di leg kedua Arsenal harus tersingkir di tangan Barca, Febregas telah menunjukkan komitmennya saat melawan mantan klubnya itu. Barangkali absennya Fabregas di sejumlah pertandingan membuat Arsenal harus berjuang mati-matian untuk finis di posisi ketiga di musim lalu. Namun, bisa dikatakan musim lalu merupakan yang terhebat selama ia berbaju Arsenal. Ia pantas disebut sebagai salah satu pemain terbaik Arsenal sepanjang sejarah.
No comments:
Post a Comment